Maqam Nabi Daniel & Luqman Al-Hakim
Di
Iskandariyah terdapat sebuah masjid yang di dalamnya terdapat dua
kuburan orang sangat mulia yang saling berhadapan. Yang satu seorang
Nabi yang bernama Nabi Daniel, dan yang satu lagi seorang budak belian
shaleh bernama Luqmanul Hakim. Lalu siapa Luqman itu?
Biografi Luqman Al Hakim
Luqmanul Hakim menurut riwayat yang
lebih kuat, bukan seorang nabi. Ia seorang manusia shaleh semata. Bahkan
dalam banyak riwayat shahih dikatakan, ia seorang budak belian,
berkulit hitam, berparas pas-pasan, hidung pesek, kulit hitam legam.
Namun demikian, namanya diabadikan oleh Allah menjadi nama salah satu
surat dalam al-Qur’an, surat Luqman. Penyebutan ini tentu bukan tanpa
maksud. Luqman diabadikan namanya oleh Allah, karena memang orang shaleh
yang patut diteladani. Bahwa Allah tidak menilai seseorang dari gagah
tidaknya, juga tidak dari statusnya, jabatannya, warna kulitnya dan
lainnya. Akan tetapi Allah menilai dari ketakwaaan dan kesalehannnya.
Luqman merupakan sosok budak hina, hitam, akan tetapi Allah abadikan karena ketakwaan dan kesalehannya.
Setidaknya, ada dua manusia yang bukan nabi, tapi namanya diabadikan
dalam al-Qur’an menjadi nama surat. Keduanya itu adalah Luqman dan
Maryam.
Lalu siapa sebenarnya Luqman ini?
Berikut paparan singkat penulis.
Hemat penulis, tidak satu pun sejarawan yang menyebutkan bahwa Luqman
berdarah Arab. Sebagian sejarawan menyebut Luqman berdarah Ibrani,
sebagian lain menyebut berdarah Habasyi, dan yang lainnya menyebut
berdarah Nubi, salah satu suku di Mesir yang berkulit hitam (aswan
sekarang).
- Dalam Tarikh nya, Ibnu Ishak
menuturkan, bahwa Luqman bernama Luqman bin Bau’raa bin Nahur bin Tareh,
dan Tareh bin Nahur merupakan nama dari Azar, ayah Nabi Ibrahim as.
- Wahab bin Munabbih mengatakan bahwa
Luqman adalah putra dari saudari kandung Nabi Ayyub as. Muqatil
menuturkan, Luqman adalah putra dari bibinya Nabi Ayyub as.Imam
Zamakhsyari menguatkan dengan mengatakan: Dia adalah Luqman bin Bau’raa
putra saudari perempuan Nabi Ayyub atau putra bibinya.
- Riwayat lain mengatakan, Luqman adalah
cicit Azar, ayahnya Nabi Ibrahim as. Luqman hidup selama 1000 tahun, ia
sezaman bahkan gurunya Nabi Daud. Sebelum Nabi Daud diangkat menjadi
Nabi, Luqman sudah menjadi mufti saat itu, tempat konsultasi dan
bertanya Nabi Daud as.
- Luqmanul Hakim dalam sebuah riwayat
dikatakan seorang yang bermuka biasa, tidak ganteng. Qatadah pernah
menuturkan dari Abdullah bin Zubair bahwasannya ia pernah bertanya
kepada Jabir bin Abdullah tentang Luqman. Jabir menjawab: “Dia berbadan
pendek dan berhidung pesek, orang Nubi, Mesir”.
- Sa’id bin al-Musayyib juga menuturkan
bahwa Luqman termasuk orang berkulit hitam dari Mesir, akan tetapi
sangat mulia, dan Allah memberikan hikmah kepadanya, juga Luqman menolak
untuk diangkat sebagai Nabi. Seorang laki-laki berkulit hitam datang
mengadu kepada Said bin al-Musayyib. Sa’id kemudian berkata: “Janganlah
bersedih lantaran kulit kamu hitam, karena di antara manusia pilihan
itu, ada tiga orang semuanya berkulit hitam: Bilal, Mihja’ budak Umar
bin Khatab dan Luqmanul Hakim”.
Lalu apa pekerjaan Luqman?
Para ahli sejarah berbeda pendapat
tentang profesinya. Sebagian mengatakan, profesinya adalah tukang jahit.
Sebagian lainnya mengatakan, tukang kayu, yang lainnya menuturkan
tukang kayu bakar, dan terakhir mengatakan sebagai penggembala.
Riwayat lain menuturkan bahwa Luqman
adalah qadhi pada masa Bani Israil, sekaligus konsultannya Nabi Daud as.
Bahkan riwayat lain menuturkan Luqman adalah seorang budak belian dari
Habasyi yang berprofesi sebagai tukang kayu.
Khalid ar-Rib’i menuturkan: “Luqman
adalah seorang budak belian dari Habasyi yang berprofesi sebagai tukang
kayu. Suatu hari majikannya berkata: “Wahai Luqman sembelih kambing ini
lalu keluarkan dua dagingnya yang paling enak. Luqman lalu menyembelih
dan mengeluarkan lidah dengan
hati.
Keesokan harinya, majikannya kembali
berkata: “Luqman, sembelih domba ini, dan keluarkan dua daging yang
paling tidak enak”. Luqman kembali mengeluarkan lidah dengan hati.
Majikannya lalu bertanya, wahai Luqman,
saya meminta kamu mengeluarkan daging yang paling enak dan paling tidak
enak, kamu mengeluarkan yang sama, lidah dengan hati. Kenapa demikian?
Luqman menjawab: “Tidak ada yang seenak
keduanya, apabila dipakai dengan sebaik mungkin, dan tidak ada yang
sejelek dari keduanya, manakala dipakai tidak pada tempatnya”.
SubhanAllah sungguh bijak sekali Luqman ini, karena itulah Allah
memberikan nama Luqmanul Hakim (Luqman yang sangat bijak).
Dalam sejarahnya Luqman menikah dan dikaruniai banyak anak, akan tetapi semuanya meninggal
dunia ketika masih kecil, tidak ada yang sampai dewasa, namun Luqman tidak menangis, karena hidupnya yang sudah yakin dengan Allah.
Betapa banyak contoh-contoh kemulian
Luqmanul Hakim ini yang tentunya tidak mungkin penulis sampaikan dalam
kesempatan kali ini. Dalam hal ini, penulis hendak menyuguhkan
wasiat-wasiat, pesan-pesan Luqman untuk putra-putranya sekaligus untuk
ktia semua baik yang tercantum dalam al-Qur’an, maupun dalam riwayat
lainnya.
Wasiat-wasiat Luqman dalam al-Qur’an (QS. Luqman: 13-19)
“13. Dan (ingatlah) ketika Luqman
berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar”.
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu.
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang
itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di
dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku,
kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa
yang telah kamu kerjakan.
16. (Luqman berkata): “Hai anakku,
sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada
dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha
Mengetahui.
17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah).
18. Dan janganlah kamu memalingkan
mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri.
19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
Wasiat-wasiat Luqman lainnya:
Selain dalam ayat al-Qur’an, Luqman juga
mempunyai banyak wasiat. Wahab bin Munabbih pernah menuturkan: “Saya
membaca hikmah Luqman yang jumlahnya lebih dari 10 ribu bab”.
Di bawah ini penulis coba ketengahkan
wasiat-wasiat Luqman lainnya yang tidak tercantum dalam al-Qur’an, akan
tetapi sangat luar biasa kandungannya. Penulis mencoba memilih
wasiat-wasiat yang dipandang lebih cocok.
Dalam bukunya Min Washaya al-Qur’an
al-Karim (1/31-33), Muhammad al-Anwar Ahmad Baltagi, mengutip sebuah
riwayat dari Malik bin Anas bahwasannya Luqman pernah menasehati
putranya di bawah ini:
01 – Hai anakku: ketahuilah,
sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang
karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, layarilah lautan itu
dengan sampan yang bernama takwa, isinya adalah iman dan
layarnya adalah tawakal kepada Allah.
02 – Orang – orang yang sentiasa
menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat
penjagaan dari Allah. Orang yang insaf dan sadar setelah menerima
nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari Allah juga.
03 – Hai anakku; orang yang merasa
dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada Allah, maka
dia tawadduk kepada Allah, dia akan lebih dekat kepada Allah dan selalu
berusaha menghindarkan maksiat kepadaNya.
04 – Hai anakku; seandainya ibubapamu
marah kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya
ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.
05 – Jauhkan dirimu dari berhutang,
kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu
siang dan gelisah di waktu malam.
06 – Dan Berharaplah selalu kepada Allah
tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak mendurhakaiNya. Takutlah
kepada Allah dengan sebenar benar takut ( takwa ), tentulah engkau akan
terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat Allah.
07 – Hai anakku; seorang pendusta akan
lekas hilang air mukanya karena tidak dipercayai orang dan seorang yang
telah rusak akhlaknya akan sentiasa banyak melamun hal-hal yang tidak
benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu
lebih
mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mahu mengerti.
08 – Hai anakku; engkau telah merasakan
betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi
akan lebih lagi dari semua itu, yaitu manakala engkau mempunyai tetangga
(jiran) yang jahat.
09 – Hai anakku; janganlah engkau
mengirimkan orang yang bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang
yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.
10 – Jauhilah bersifat dusta, sebab
dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal
sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.
11 – Hai anakku; bila engkau mempunyai
dua pilihan, takziah orang mati atau menghadiri majlis perkawinan,
pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab hal itu akan mengingatkanmu
kepada kampung akhirat sedangkan menghadiri pesta perkawinan hanya
mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja.
12 – Janganlah engkau makan sampai
kenyang yang berlebihan, kerana sesungguhnya makan yang terlalu kenyang
itu alangkah lebih baik apabila diberikan kepada binatang sekalipun.
13 – Hai anakku; janganlah engkau
langsung menelan sahaja kerana manisnya barang dan janganlah langsung
memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu
menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan
kesengsaraan.
14 – Makanlah makananmu bersama sama
dengan orang orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para
alim ulama dengan cara meminta nasihat dari
mereka.
15 – Hai anakku; bukanlah satu kebaikan
namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah
mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yang mencari kayu
bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih
ingin terus menambahkannya.
16 – Hai anakku; bilamana engkau mahu
mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura pura
membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu
dia masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia
sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.
17 – Selalulah baik tuturkata dan halus
budibahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai
orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang pernah
memberikan barang yang berharga.
18 – Hai anakku; bila engkau berteman,
tempatkanlah dirimu padanya sebagai orang yang tidak mengharapkan
sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu
darimu.
19 – Jadikanlah dirimu dalam segala
tingkah laku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau
mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya~ yang akan
mendatangkan cela pada dirimu.
20 – Hai anakku; janganlah engkau
condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan olah dunia
kerana engkau diciptakan Allah bukanlah untuk
dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.
21 – Hai anakku; usahakanlah agar
mulutmu jangan mengeluarkan kata kata yang busuk dan kotor serta kasar,
kerana engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara,
usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain.
22 – Hai anakku; janganlah engkau mudah
ketawa kalau bukan kerana sesuatu yang menggelikan, janganlah engkau
berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah
engkau bertanya sesuatu yang tidak ada guna bagimu, janganlah menyia-nyiakan hartamu.
23 – Barang sesiapa yang penyayang tentu
akan disayangi, siapa yang pendiam akan selamat daripada berkata yang
mengandung racun, dan siapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari
berkata kotor tentu akan menyesal.
24 – Hai anakku; bergaullah rapat dengan
orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya karena
sesungguhnya hati akan tentram mendengarkan nasihatnya, sehingga hati
ini akan hidup dengan cahaya hikmah dari mutiara kata-katanya
sebagaimana tanah subur yang disirami air hujan.
25 – Hai anakku; ambillah harta dunia
sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk
bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau
bakul sampah kerana nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat
beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta
meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu
adalah tanah belaka. Janganlah engkau berteman dengan orang yang
bermuka dua, karena kelak akan membinasakan dirimu.
Makam Luqman Al Hakim
http://www.youtube.com/watch?v=BDv5HW1XxGA&feature=player_embedded#t=0s
Sumber