Kamis, 25 Oktober 2012

Bekal apa yang kita bawa ketika menghadap Allah ?

"Perhatikanlah,Sudah berapa generasi yg telah berlalu,apakah mereka pergi dengan membawa hartanya.? Apakah mereka pergi dgn membawa istana-istananya.? Apakah mereka pergi membawa kedudukannya.? Apakah mereka di kuburkan bersama dengan Emas dan peraknya ? Apakah mereka beralih ke negri akhirat bersama mobil-mobil dan kapal-kapal terbang nya ?

"jawabnya tentu Tidak

!! Bahkan mereka di lucuti dari pakaian-pakaian dan topi-topinya,lalu dimasukkan ke dalam Kubur dgn hanya mengenakan kain kafan . Selanjutnya,seseorang di antara mereka akan di tanyai>>" Siapa TuhanMU >>Siapa NabiMU>> dan Apa Agamamu?"

"Oleh karena itu,bersiap2lah dan bekalilah diri Anda Untk menghadapi hari itu.Janganlah Anda brsedih hati atau kecewa Karena Kehilangan sesuatu dari harta duniawi, Karena sesungguhnya.harta duniawi itu adalah barang yg murah dan pasti lenyapnya, dan tiada yg kekal,selain Amal shalih.

ALLAH SWT telah berfirman:
"Barang siapa yg mengerjakan amal shalih,baik laki2 maupun perempuan,sedang ia dalam keadaan beriman,maka sesungguhnya akan Kami berikan Kepadanya kehidupan yg baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan Kepada mereka dengan pahala yg lebih baik daripada apa yg telah mereka kerjakan. "(Qs.16:97)

Hukumnya Berdakwah

BANYAK ORANG BERKATA: SOK SUCI KAMU , URUS SAJA DIRI SENDIRI ! APA KAMU SUDAH SUCI ? APA KAMU SUDAH BENER ? LAKUM DINUKUM WALIYADIN ! TAK PERLU CAMPURI URUSAN ORANG LAIN !

Ketahuilah wahai sahabat,Jika Ras

ulullah Shallallahu ‘Alahi wa Sallam hanya mengurus akhlak diri sendiri saja, dan hanya keluarganya saja, tidak untuk mengurusin orang lain, maka mungkin saat ini indahnya islam sebagai agama dan jalan hidup tidak akan pernah sampai kepada kita,jika Nabi Nuh Alaihissalam hanya berdakwah di keluarga nya saja,tentu nya tidak akan ada manusia yang berjumlah kurang lebih 85 orang saja yang ikut naik ke atas perahu Nabi Nuh Alaihissalam.

Jika Rasulullah Shallallahu ‘Alahi wa Sallam hanya mengurus akhlak diri sendiri saja, tidak untuk mengurusin orang lain, mungkin kita sudah dikafirkan oleh Amerika, Israel, portugis, belanda, jepang dan lain-lain yang membawa misi Gold, Gospel, Glory.

Tahukah saudara jika dakwah menyampaikan kebenaran Islam PADA SEMUA ORANG bukan cuma tugas ustadz tapi KEWAJIBAN SETIAP MUSLIM?

Qs.3:20 “Kewajiban kamu hanyalah menyampaikan”
Qs.42:48 “Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan”
Qs.16:82 “Kewajiban yang dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan”

Jadi dengan adanya facebook ini maka pemanfaatan facebook yang paling utama adalah dakwah. Dawkah yang berisikan pesan nasehat agama untuk mengajak kepada mereka untuk kembali kepada jalan kebenaran dan yang dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al Jaami' Ash Shogir, no. 11608)

Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ

“Jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling berharga orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lihatlah saudaraku, bagaimana jika tulisan kita dalam note, status, atau link kita di facebook dibaca oleh 5-10 bahkan ratusan orang, lalu mereka amalkan, betapa banyak pahala yang kita peroleh. Jadi, facebook jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini, sungguh sangat bermanfaat.

Dan juga perlu para sahabat dapat membedakan mana yg nama nya memberi nasihat agama,mana yang nama nya mencampuri urusan orang lain...
Jika sudah masuk ke dalam wilayah pribadi seseorang,apalagi urusan Rumah tangga orang lain..itulah baru nama nya ikut campur urusan orang lain...

______Semoga Bermanfaat_____
 
 

KISAH RENUNGAN DARI ISTRI YG DIPOLIGAMI

Terasa dunia akan runtuh ketika kau meminta izin kepadaku untuk menikah lagi. Membayangkan kau, suamiku tersayang, sedang membagi cinta, perhatian dan segala kesenan
gan duniawi lainnya dengan wanita lain, bukan hanya sekedar mendatangkan pusing dan mual tapi juga penyakit cemburu serta sakit hati yang mungkin tak akan berkesudahan bagiku. Jangan protes wahai suamiku, Bahkan istri-istri nabi yang muliapun, mereka tak bisa menghindar dari kecemburuan. Semua itu karena cinta yang teramat sangat untukmu.

Sejenak akupun buru- buru mengadakan koreksi kilat tentang apa yang kurang dari diriku, atau tentang apa yang selama ini menjadi kelemahanku selama ini. Seakan semua daya upaya akan aku kerahkan ketika menyadari bahwa kenyataan didepan akan sebentar lagi sampai kepadaku. Dan akhir dari usaha itu adalah cara yang aku fikir efektif untuk menghadang kenyataan takdir yang akan diberikan Allah untukku

Akhirnya hari itupun datang saat aku harus mengatakan sebuah jawaban untukmu. Ya Allah, wanita mana yang ingin cintanya terbagi. Wanita mana yang kuat melihat suaminya bermesraan dan bahagia bersama suamiku..suamiku yang sangat aku cintai. Ya Allah, bahkan jika kenyataan ini terbalik, dan dia berada pada posisiku, sanggupkah engkau wahai suamiku?

Imanku mengatakan aku bisa merelakanmu, namun kecemburuan dan perasaanku mengunci hatiku untuk tetap mengatakan tidak, tidak dan tidak untukmu. Pernikahan kita adalah tentang kita, kau dan aku, sama sekali tidak tentang dia. Dan lalu bagaimana mungkin kau tega memasukkan dia kedalam kebahagiaan kita? Apakah selanjutnya kita akan bahagia, suamiku?

Sekali lagi, aku tidak bisa lepas dari kodratku sebagai wanita yang identik dengan kecemburuan yang sangat melekat erat. Namun sekuat tenagaku aku mencoba tidak emosional. Sulit.. walaupun semua ini sangat sulit.

Namun… akhirnya kecintaan Allah menyadarkanku. Bukankah menikah adalah ladang amal bagiku untuk menggapai surga?, walau sekali lagi, Demi Allah sangat sulit merelakan bagian dari diriku masih harus ku bagi dengan orang lain.
Namun… sekali lagi, Bahasa iman menggugah kesadaranku kembali. Sekejab kupalingkan egoku untuk menilai maduku. Bukankah situasi ini juga menjadi cobaan bukan hanya untuk aku dan suamiku, tapi terutama adalah baginya. Betapa resiko sosial akan datang kepadanya, cap jelek sebagai perebut suami orang akan dilekatkan kepadanya. MasyaAllah, betapa aku juga mungkin tidak akan sanggup jika menjadi pelakon kisah hidupnya. Bukankah jodoh sudah digariskan Allah atas semua manusia. Diapun tak pernah bisa memesan dari mana jodohnya akan datang. Namun ketika jodohnya adalah suamiku sendiri, lalu apakah aku harus menyalahkannya, yang berarti pula menyalahkan Allah sang maha pengatur?

Dari pada aku memperburuk keadaan ini dengan prasangka yang menghinakanku sendiri, lebih baik aku menguatkan hati untuk membantu menguatkan suamiku. Suamiku.. seseorang yang telah bertahun-tahun menjadikan aku satu- satunya ratu didalam hati dan rumahnya, memulyakanku dengan segenap cinta dan kasih sayang, dan orang yang paling mengerti dan mencintaiku. Pantaskah jika akhirnya aku menyebutnya sebagai pengkhianat atas kasih sayangku? pantaskah aku menyebutnya orang yang tidak tahu terimakasih atas semua pengorbanan dan kasih sayangnya? tidak, sama sekali tidak. Bahkan aku tidak akan rela gelar itu disebutkan kepada suamiku, bahkan oleh diri aku sendiri.

Sesuatu akan lebih berharga ketika hal itu telah atau akan meninggalkan kita. Semoga ketika kau telah bersamanya, akan ada penghargaan lebih atas kebersamaan kita. Dan aku pastikan kau tidak akan merasa ditinggalkan olehku, karena aku tahu bebanmu akan terasa lebih berat kedepannya, dan akan sangat sulit bagimu untuk memilih. Maka aku tak akan membawa engkau pada posisi memilih.Seperti yang disabdakan rasul yang mulia bahwa wanita sholihah adalah perhiasan terindah bagi suaminya, dan subhanallah, aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini..Sekaranglah saatku untuk membuktikan padamu bahwa aku pantas menjadi perhiasan terindah yang pernah kau miliki, dan aku benar- benar menyayangimu.

Aku buka pikiranku dengan keikhlasan. Dan keikhlasan itu akhirnya berbuah pikiran bahwa engkau bukanlah milik ku yang abadi. Aku khkawatir ketika cinta itu melekat erat dihatiku, justru kesenangan hidup itu akan menjadikanku mendua terhadap cinta kepada zat yang maha mencinta. Ah ternyata keikhlasan itu tidak selamanya menyakitkan. Menyakitkan hanya bagi mereka yang merelakan diri mereka sakit dan menyia-nyiakan perolehan pahala yang seharusnya bisa menjadi miliknya.Dan sebagai pribadi yang ingin lebih pintar, aku tentu tak akan melakukan hal itu. Ternyata Keikhlasan itu nikmat jika dalam menjalaninya hati condong kepada cinta hanya kepada Allah.

Ya Allah semoga surga Mu akan menjadi seindah-indahnya tempat kembaliku kelak, dan semoga kau jadikan aku sangat lebih bahagia bersanding dengan suamiku disana, dalam kehidupan yang abadi.

SubhanAllah,,,iman menguatkanku, ikhlas melegakanku, dan Allah memang benar- benar menyejukkan hatiku, bahkan saat aku berada sendiri disini, dan kau berada disana wahai suamiku,…

Setelah kesejukan itu memenuhi relung hatiku, untuk selanjutnya aku memohon maaf kepadamu wahai suamiku, bahwa karena cintaku kepada Allah telah mengalahkan cintaku kepadamu. Aku yakin kau bukanlah pribadi yang akan menjadikan Alquran sebagai tameng bagi nafsumu sendiri.Kau dengan tekadmu yang ingin memuliakannya sebagai mana kau memuliakanku sebagai istrimu karena Allah, maka akupun akan merelakanmu pula karena Allah. Semoga kelegaan hatiku dan kemuliaan niatmu bukan hanya sekedar omong kosong, namun akan menjadi bukti nyata pernyataan cinta kita yang hanya karena Allah. Dan kini, aku mempersembahkan wanita itu untukmu. Benar- benar sebuah akhir yang sangat melegakan bagi sebuah kecintaan yang hanya karena Allah.

MENCINTAIMU KARENA ALLAH

Awan kelabu mungkin cuma sepetak di antara birunya langit yang menawan..
Semoga ia menghadiahkan kepada semesta hujan yang membawa hikmah dan kebahagiaan..

Hati yang mengharu biru itu mungkin cuma sesaat, di antara melimpahnya karunia yang kita dapat..
Semoga ia menghadirkan beribu hikmah yang membawa keberkahan..

Andai ada lara di kala bahagia.
Andai ada duka
di kala ceria.
Anggaplah itu sebagai penghias perjalanan hidup kita agar kian berwarna..

Sahabat..
Jika senyum adalah ibadah.
Jika seni itu indah.
Maka hadirmu dalam kehidupanku adalah anugerah terindah..

Tiada satu kata yang terucap seindah Alhamdulillah..
Alhamdulillah untuk hari ini..
Semoga keberkahan-NYA senantiasa menghiasi kita semuanya.

Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.
 
 

Selasa, 23 Oktober 2012

Sakit Itu ?

=> Sakit itu Dzikrullah.Mereka yang menderitanya hampir pasti lebih sering dan syahdu menyebut asma ALLAH dibanding ketika dalam sehatnya.

=> Sakit itu Istighfar.Mereka yang sedang disapanya lebih mudah untuk teringat dosa-dosa lama,mengakuinya dan bertaubat mohon ampun.

=> Sakit itu Tauhid.Mereka yang parah dicengkamnya pasti dituntun orang untuk ber-kalimat t

hayyibat,mengesakan-Nya dalam lisan dan rasa.

=> Sakit itu Muhasabah.Sebab dia yang sakit punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi,menghitung-hitung bekal kembali.

=> Sakit itu Jihad.Sebab dia yang sakit tak boleh menyerah kalah, dia diwajibkan untuk terus berikhtiar,berjuang bagi kesembuhannya.

=> Sakit itu Ilmu.Dalam menjalani pemeriksaan, berkonsultasi dengan dokter, dirawat, dan berobat bertambahlah pengetahuan tentang tubuhnya.

=> Sakit itu Nasehat.Yang sakit ingatkan nansehat tuk jaga diri.Yang sehat menghibur si penderita agar bersabar.ALLAH cinta keduanya.

# Tugas kita menghadapinya dengan SABAR dan TAWAQAL.

____Semoga Bermanfaat____

Pengakuan

ALLAHUMMA YA ALLAH,Sungguh Engkau Mengetahui setiap rahasia hati,rahasia gerak,rahasia pikiran semua makhluk-MU. Termasuk hamba-MU ini...
Andai Engkau tidak memiliki RAHMAN dan RAHIM,tidak memiliki Kasih Sayang,niscaya hanya keburukan kami yang terlihat dan terdengar...

Demi Nama -MU Yang Menjaga Rahasia Keburukan,
Demi Nama-MU Yang menyembunyikan Kesalahan,
Jag
alah hamba dan segenap orang yang hamba kenal dan tidak hamba kenal,dengan Cinta-MU.
Jagalah kami semua dengan pengharapan penuh kepada-MU

Kemudahan Engkau mengampuni dosa dan menutupi kesalahan, membuat kami jarang putus harapan,seberapapun kami mengulanginya,ENGKAULAH SANG MAHA,tidak berbatas dan bertepi...

Inilah 'hiburan bagi kami,para pendosa,para pelaku kemaksiatan...

Ampuni kami YA ALLAH....Aamiin

Kupinang kau dengan bismillah

Akad pernikahan baru saja selesai dilangsungkan. Sang suami mengajak isterinya jalan-jalan mengelilingi rumah semari melihat pemandangan halaman rumah disaat orang lain sedang sibuk membereskan kursi dan mer
apikan ruangan.

Kemudian ia mengajak isterinya masuk ke dalam kamar. Ia menggenggam erat tangan isterinya. Lalu ketika itu, sang isteri yang begitu anggun dengan balutan jilbab menutup hingga ke dadanya itu dengan lembut bertanya padanya.

*"Kang.. Kira-kira nanti kita akan tinggal dimana?"
#"Di sebuah tempat yang membuatmu merasa nyaman. Tempat pulang ketika aku selesai bekerja, tempat terlelap dengan tenteram, tempat bercengkrama bersamamu dan anak-anak kita nanti..

Isterinya terdiam sejenak, lalu dengan mesra ia berbisik pada suaminya..

*"Dimana pun tempat kita tinggal nanti, aku akan nyaman bila tinggal bersamamu..

Di luar masih terdengar suara kerabat tertawa dan suara perbincangan para tamu undangan yang belum pulang. Namun mereka berdua hanyut dalam cinta kasih.. Ketika mereka berpelukan, sang suami menangis.. Dia merasa rindu perasaan ini. Perasaan dicintai yang menggebu-gebu, perasaan yang menghapus kesendirian, perasaan yang begitu sempurna..
PERASAAN CINTA..!!

INDAHNYA MASA PENANTIAN

Pernikahan bagaikan membuka tabir rahasia.....
Proses pencapaiannya melewati suatu perjalanan yang panjang...
Kadang, untuk menuju ke sana...
Allah Yang Maha Bijaksana pun justru memberi kesusahan untuk menguji kita..
Tak jarang melukai hati..
hingga hikmahnya tertanam dalam..


Tak perlu kita pertanyakan, "apa maksud Allah...?
"Karena andai kita berbesar hati dan mau mencerna...
Allah punya alasan tersendiri yang belum kita mengerti...
Yang pasti..
jika kita kehilangan sesuatu...
Kita harus percaya bahwasanya ketika Allah mengambil sesuatu, Allah telah siap memberi yang lebih baik..

Menunggu....
itu satu pilihan..Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa...
Karena walaupun kita ingin cepat..kita tidak ingin sembarangan. ...
Walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita inginkan..
kita tidak ingin kehilangan jati diri dalam proses pencarian...

Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu...
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu...
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu....
Tentunya, tetap lebih baik menunggu orang yang tepat..
orang yang kita inginkan..orang yang dicintai dan mencintai..ketimbang memaksa dan memuaskan diri dengan apa yang ada....Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah...Berani bertindak gegabah, layaknya berani menerima resiko....Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat, namun bisa saja musnah, juga dalam sesaat....!

Pernikahan, bukanlah akhir dari sebuah perjalanan..
Itulah yang kelak mengajarkan kita kewajiban bersama...

Suami menjadi pelindung, istri penghuninya....
Suami adalah nahkoda kapal, istri navigatornya...
Suami bagai balita yang nakal, istri penuntun kenakalannya. ..
Saat suami menjadi raja, istri menikmati anggur singgasananya...
Seandainya suami supir yang lancang, sabarlah memperingatkannya. ..

Akan halnya...Haruskah terus menunggu..?Jawabannya ada pada diri kita...

Pastinya, menunggu mempunyai suatu tujuan yang mulia...
Menguji kadar iman dan takwa....Belajar meniti sabar dan ridha....

Semoga Bermanfaat & tetap Istiqamah

Minggu, 21 Oktober 2012

Allah menciptakan Manusia supaya beribadah kepadaNya

.Saudaraku yang dimulyakan Allah, Sesungguhnya Allah menciptakan segenap alam agar mereka menyembah kepada-Nya. Mengutus para rasul untuk menyeru semua manusia agar mengesakan-Nya.
Al-Qur'anul Karim dalam ba-nyak suratnya menekankan tentang arti pentingnya aqidah tauhid. Menjelaskan bahaya syirik atas pribadi dan jama'ah. Dan syirik merupakan penyebab kehancuran di dunia serta keabadian di dalam Neraka.

Semua para rasul memulai dakwah (ajakan)nya kepada tauhid. Hal ini merupakan perintah Allah yang harus mereka sampaikan kepada umat manusia. Allah berfirman:

"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya, 'Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku'." (Al-Anbiyaa': 25)

Rasulullah tinggal di kota Makkah selama tiga belas tahun. Selama itu, beliau mengajak kaumnya untuk mengesakan Allah, memohon kepadaNya semata, tidak kepada yang lain. Di antara wahyu yang diturunkan kepada beliau saat itu adalah:

"Katakanlah, 'Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun denganNya' (Al-Jin: 20)

Rasulullah mendidik para pengikutnya kepada tauhid sejak kecil. Kepada anak pamannya, Abdullah bin Abbas, beliau bersabda,

"Bila kamu meminta, mintalah kepada Allah dan bila kamu me-mohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah." (HR. At-Tirmidzi)

Tauhid inilah yang di atasnya didirikan hakikat ajaran Islam. Dan Allah tidak menerima seseorang yang mempersekutukan-Nya.

Tauhid adalah tugas setiap muslim dalam hidupnya. Seorang muslim memulai hidupnya dengan tauhid. Meninggalkan hidup ini pula dengan tauhid. Tugasnya di dalam hidup adalah berdakwah dan menegakkan tauhid. Tauhid mempersatukan orang-orang beriman, menghimpun mereka dalam satu wadah kalimat tauhid. Kita memohon kepada Allah, semoga menjadikan kalimat tauhid sebagai akhir dari ucapan kita di dunia, serta mempersatukan umat Islam dalam satu wadah kalimat tauhid. Aamiin.

Semoga bermanfaat, selamat pagi & selamat beraktivitas.



PERINTAH MEMAKAN-MAKANAN YANG HALAL.


.

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah setan karena setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (
Q.S. al-Baqarah [2]: 168)


Sa’ad bin Abi Waqash pernah meminta doa kepada Rasulullah saw. agar dirinya dijadikan orang yang doa-doanya diijabah. “Ya Rasulullah, doakan kepada Allah agar aku menjadi orang yang dikabulkan doanya oleh Allah,” ungkapnya.


Rasulullah saw. menjawab, “Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, tidak akan diterima amal-amalnya selama empat puluh hari dan bagi seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak baginya” (H.R ath-Thabrani).


Ada tiga hal penting yang disampaikan Rasulullah saw. dalam hadits ini, yaitu:


1. Perintah agar senantiasa memakan makanan yang halal dan menjauhi makanan haram,

2. Makanan yang halal merupakan sebab terkabulnya doa dan sebaliknya,

3. Makanan haram akan menghalangi diijabahnya doa-doa dan tertolaknya amal kebaikan.


Bagi seorang Muslim, mengonsumsi makanan halal dan menjauhi makanan haram adalah sebuah keniscayaan dan sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Perbuatan tersebut menentukan kualitas keimanan dan ketaatannya di sisi Allah Swt.


Allah Swt Berfirman: ”Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal saleh. Sesungguhnya, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S. al-Mu’minuun [23]: 51).


Maksud makanan yang baik-baik dalam ayat ini adalah makanan yang halal lagi baik. Mengonsumsi makanan yang halal lagi baik diperintahkan terlebih dahulu sebelum mengerjakan amal saleh. Mengapa? Karena mengonsumsi makanan yang halal akan membantu kita untuk melaksanakan amal saleh.


Demikian pula, Allah Swt. melarang kita mengonsumsi makanan yang kotor dan haram karena itu akan berpengaruh negatif terhadap fisik, hati, dan akhlak serta terhalangnya hubungan kita dengan Allah Swt., lahirnya kegelisahan, tidak terkabulnya doa-doa, dan tertolaknya amal ibadah. Rasulullah saw. bersabda, ”Barang siapa memperoleh harta dengan cara yang haram, kemudian ia menyedekahkannya, maka hal itu tidak akan mendatangkan pahala dan dosanya ditimpakan kepadanya” (H.R. Ibnu Hibban).


Ibnu Umar pun berkata, ”Barang siapa membeli baju dengan sepuluh ribu dirham, tetapi dari sepuluh ribu dirham tersebut ada satu dirham yang haram, maka Allah tidak menerima amalnya selama baju itu masih menempel di tubuhnya.”


Para fuqaha membagi halal ini ke dalam dua bagian, yaitu halal zat atau jenisnya dan halal cara memperolehnya. Makanan yang halal dari segi zatnya adalah semua makanan, kecuali bangkai (binatang yang mengembuskan nyawanya tanpa disembelih secara sah, kecuali ikan dan belalang), khamr (termasuk semua yang memabukkan), babi dan turunannya, binatang buas dan bertaring, binatang pemakan kotoran, darah yang mengalir, dan sebagainya.

(lihat Q.S. al-Baqarah [2]: 173).


Sementara itu, halal dari segi cara memperolehnya adalah setiap makanan yang didapatkan dengan cara-cara yang dibenarkan agama, bukan melalui cara-cara yang batil dan merugikan orang lain, seperti mencuri, menipu, riba, dan sebagainya.



Allah Swt. berfirman, ”Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah” (Q.S. al-Baqarah [2]: 172).


Dan kitapun dianjurkan untuk tidak berlebihan didalam makan & minum. bukan tanpa sebab & alasan karna Terlalu banyak makan akan menutup hati dan pikiran, mendatangkan kemalasan, hilangnya sensitivitas, serta akan memupuk egoisme.


Allah Swt. berfirman, ”Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (Q.S. Al A’raaf: 31).



Allah Swt. Maha Mengetahui apa yang terbaik baik hamba-hamba-Nya. Jika suatu makanan membahayakan fisik, dan membawa efek negatif niscaya Allah akan mengharamkannya, demikian pula sebaliknya.

Allah Swt. berfirman:

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (Q.S. Al Maa’idah: 87)."


Wasslamua'laikum selamat pagi & semoga bermanfa'at

Sabtu, 06 Oktober 2012

MARI EVALUASI

"Sahl bin Sa'ad menuturkan, "Jibril pernah datang menemui Nabi seraya berkata,

"Hai Muhammad! Hiduplah sesukamu, sesungguhnya kematian pasti akan menjemputmu.

Cintailah siapa saja yang engkau senangi, sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengannya.

Dan beramallah semaumu, sesungguhnya engkau akan menuai balasannya".

Kemudian Jibril berpesan, "Hai Muhammad, kemuliaan seorang Mukmin terletak pada shalat malam dan kehormatannya adalah pada saat ia tak lagi bergantung pada manusia."
(HR. Thabrani dan dinilai hasan oleh Syaikh al-Albâni dalam silsilah ahâdîtsis shahîhah, no. 831).